Sunday, February 6, 2011
Komparasi Suzuki Thunder 125 VS Bajaj XCD 125
Kehadiran Bajaj XCD 125 membuat lenggang Suzuki Thunder 125 cc yang sudah tampil lebih dulu tidak mulus di kelas motor sport cilik. PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) boleh bilang tidak head on dengan Suzuki, tapi selisih harga yang tipis – XCD Rp. 13,5 juta dan Thunder Rp 14,3 juta (OTR Jakarta) - menjadikan keduanya bersaing.
Tim MOTOR Plus melakukan tes dengan tiga parameter, tapi yang ditampilkan di sini hanya dua unsur; kenyamanan dan konsumsi bahan bakar.
HANDLING
Setang XCD (baca; Eksit) yang agak tinggi, terasa pengendalian lebih ringan dan mudah. Perjalanan menyusuri jalanan Jakarta yang terkenal macet, seperti keliling ke arah timur sampai Pulogadung, tidak terasa berat.
Lain dengan Suzuki Thunder, posisi duduk memang agak nunduk lantaran setangnya memang bergaya sport. Ketika melewati jalanan yang macet lumayan membuat berkendara lebih sulit.
Untuk perjalanan panjang, mengendarai Thunder sangat mantap. Tak cuma itu, ergonomi seperti ini menjanjikan kesiagaan lebih ketimbang style santai yang dirancang Bajaj.
Dalam kecepatan tinggi, pegangan grip gas dan bahu menekan sehingga membuat Thunder lebih stabil. Apalagi hambatan angin makin berkurang karena posisi tubuh lebih menunduk.
ESTETIKA
Walau posisi ergonomi lebih sporty, Thunder terasa lebih retro ketimbang Bajaj yang futuristik. Spidometer dan lampu bulat tanpa tudung, sangat dekat dengan gaya klasik Jepang. Gaya ini tentu saja abadi, tetap enak dilihat plus modifable.
Sedang Eksit punya genre beda. Desain tudung lancip, fitur lampu futuristik, apalagi spido digital membuatnya berkesan canggih. Uniknya, setang dan pegangan justru lebih kuno ketimbang Thunder.
Soal tampilan keseluruhan, Thunder terlihat lebih macho dibanding Eksit. Model tangki yang lebih besar memberi kesan gagah, membuatnya lebih mendekati muscle bike.
Eksit lain lagi, ia mirip desain motor Italia yang slim dan lancip. Apalagi desain lampu belakangnya, wuih.. bisa bikin ngiler modifikator aliran modern!
Eksit: Bebek Berbackbone?
Di sisi lain, pengoperasian tuas gigi di Eksit ke depan semua. Membuatnya dekat pada motor bebek berkontruksi underbone. Mungkinkah ini bebek berbackbone?
Kekurangan Eksit ketimbang Thunder ada di sektor pengereman. Sistem konvensional teromol untuk depan dan belakang tentu saja lebih lemot ketimbang sistem cakram untuk roda depan Thunder.
Akselerasi spontannya harus diredam oleh rem teromol yang kurang menggigit. Apalagi jika terendam banjir misalnya, remnya akan makin lemah. (Tim Motor Plus)
KONSUMSI BAHAN BAKAR
1. Suzuki Thunder : 1 liter untuk 47,2 km
2. Bajaj XCD : 1 Liter untuk 43,4 km
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment